Provinsi Lampung, Surga Kopi Robusta Dunia

Judul : Provinsi Lampung, Surga Kopi Robusta Dunia

Baca Juga:


Provinsi Lampung, Surga Kopi Robusta Dunia


LAMPUNGUPDATE.COM - Potensi kopi robusta di Lampung luar biasa. Lebih dari 80 persen ekspor kopi di Indonesia berasal dari provinsi di ujung selatan Pulau Sumatera ini. Kopi Lampung, salah satu varietas kopi yang berasal dari Sumatera yang bertekstur paling halus, bercita rasa paling berat dan kompleks di antara beragam kopi di dunia.

Menurut sejarahnya, kopi robusta pertama kali ditemukan di daerah Kongo. Kopi robusta bisa tumbuh hanya diketinggian 600 m dpl saja, dan tahan terhadap berbagai penyakit dan daerah lembab. Jenis kopi ini memiliki kadar kafein lebih tinggi dibandingkan kopi arabica. Kekhasan dari kopi robusta memiliki rasa yang lebih pekat, lebih beraroma chocolate dan tidak terlalu asam.

Sejarah perkembangan kopi di Indonesia dimulai sejak abad ke-16. Saat itu, Indonesia masih dalam kekuasaan penjajah Belanda. Pada tahun 1696, India mengirimkan bibit kopi yemen atau arabica kepada gubernur Belanda yang berkuasa di Indonesia saat itu untuk dikembangkan, khususnya di Batavia.

Sayangnya, sejak zaman itu pula Kota Batavia --sekarang Jakarta -- rentan dengan musibah banjir. Sehingga, biji kopi yang dikirim dari India ini mati. Namun, setelah itu tetap dilakukan pengiriman bibit yang kedua dan ternyata tumbuh dengan baik. Sebelum menyebar ke seluruh Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi, awalnya kopi ditanam disekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi dan Bogor.

Akhirnya, tahun 1711, hasil biji kopi tersebut dikirim oleh Belanda ke Eropa. Dalam masa pengembangan 10 tahun lamanya, ekspor kopi Indonesia telah meningkat sebanyak 60 persen. Indonesia pun kemudian dikenal sebagai negara pengeskpor kopi terbesar di dunia setelah negara-negara Arab dan Ethiopia.

Pada permulaan abad ke-20, perkebunan kopi di Indonesia terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu, kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini ketika itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga kopi arabika. Kopi ini yang tidak terserang hama.

Dalam perkembangannya, kopi di Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Saat ini, Lampung penghasil kopi robusta terbesar di Tanah Air, dengan produksi rata-rata 100 ribu ton biji kering per tahun. Selain produksi yang besar, kopi robusta asal Lampung juga memiliki kekhasan cita rasa yang berbeda dengan kopi jenis serupa dari daerah lain.

Bahkan tak cuma itu, kopi robusta Lampung telah mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis tanggal 13 Mei 2014 lalu, dengan lokasi Masyarakat Indikasi Geografis (MIG) di Kabupaten Lampung Barat, Waykanan, dan Tanggamus.

Kopi robusta (Coffea canephora) mayoritas dibudidayakan para petani kopi di Lampung, dan hanya sebagian kecil yang membudidayakan kopi arabika (Coffea arabica). Dengan produksi yang cukup besar, memiliki cita rasa yang khas, serta puluhan ribu petani yang menggantungkan hidup dari komoditas andalan Provinsi Lampung ini, harus pula dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Sebagian besar perkebunan kopi di dataran tinggi Lampung merupakan perkebunan rakyat yang terpusat di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Lampung Barat (lambar), Tanggamus, dan sebagian lagi di Pesawaran, Lampung Utara (Lampura) dan lainnya.

Data dari Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan untuk statistik luas lahan perkebunan kopi di Lampung antara tahun 2009-2011 menyebut, masing-masing Kabupaten Lampung Timur seluas 1.445 hektar, Lampung Selatan 1.649 hektar, Lampung Barat 59.357 hektar, Lampung Utara 15.865 hektar, Lampung Tengah 1.705 hektar, Pesawaran 5.470 hektar, Tulangbawang 663 hektar, Bandarlampung 88 hektar, Tanggamus 54.256 hektar, dan Waykanan 22.456 hektar.

Kopi Lampung berada sejajar dengan beragam jenis kopi asli asal Indonesia lainnya, seperti Kopi Aceh Gayo, Kopi Mandailing, Kopi Papua Wamena, Kopi Bali Kintamani, Kopi Toraja, dan Kopi Flores. Kopi Robusta Lampung, termasuk juga kopi luwak asal Lampung Barat yang sudah dikenal luas, dengan menjadi warisan budaya diharapkan menjadi kian terkenal serta diminati konsumen di dalam maupun luar negeri.

Di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) saja, data menunjukkan luas lahan tanaman kopi di wilayah ini mencapai 60,347,7 hektar lebih, dengan hasil kopi kering per tahun mencapai 29.712 ton per hektar. Lampung Barat telah dijadikan contoh perkebunan terbaik di Provinsi Lampung dan nasional. Daerah ini, menjadi contoh terbaik di Provinsi Lampung dalam peningkatan produksi dan mutu kopi.

Komoditas kopi menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat yang tinggal di Lampung Barat, baik di pinggiran kota maupun di pedalaman. Potensi kopi Lampung Barat setiap tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal tersebut membuktikan komitmen pemerintah dalam mengupayakan peningkatan mutu kopi, yang diikuti pula dengan peningkatan ekonomi petani.

Bagi masyarakat Lampung, kopi merupakan identitas yang dapat diurai dari aspek sejarah, sosial, budaya, dan adat istiadat. Salah satu kopi kemasan kebanggaan masyarakat Lampung adalah Kopi Bubuk Sinar Baru, Cap “Bola Dunia” yang juga menjadi salah satu usaha kopi bubuk tertua di Lampung yang masih bertahan sampai sekarang. Awalnya, usaha kopi bubuk ini dirintis tahun 1917.

Dengan suplay bahan baku kopi yang melimpah, di tingkat lokal Lampung di Kota Bandarlampung sendiri misalnya, kini telah pula menjamur kedai-kedai kopi maupun coffee shop yang menyuguhkan aneka minuman dari biji kopi khas Lampung. 


Untuk menggaet kalangan muda, banyak berdiri kedai kopi trotoar yang mengusung konsep khas anak muda, sekaligus untuk menggaet pelancong dari luar kota Lampung. Siang malam, para pelancong disuguhkan beragam kedai kopi yang menyajikan aneka kopi khas Lampung.

Pemerintah Provinsi Lampung saat ini telah mencanangkan sejumlah program serta pengelolaan tata niaga kopi Lampung guna pelestarian dan meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di Lampung. Berbagai promosi juga terus ditingkatkan, salah satunya dengan memperkenalkan kopi Lampung sebagai warisan budaya.

Selain itu, untuk memadukan bidang pertanian, industri, dan pariwisata serta mengenalkan kopi asal Lampung lebih luas lagi, Pemerintah Provinsi Lampung bersama PT Nestle Indonesia mencantumkan logo `Lampung The Treasure of Sumatera` di setiap kemasan kopi Nestle. (*)



Data: Dari Berbagai Sumber
Litbang lampungupdate.com, 2017

Judul artikel terkait :Provinsi Lampung, Surga Kopi Robusta Dunia
Alamat link terkait :Provinsi Lampung, Surga Kopi Robusta Dunia

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Provinsi Lampung, Surga Kopi Robusta Dunia"

Posting Komentar