Tujuan Mendasar dari Kisah-Kisah dalam al-Qur’an
Al-Qur’an memuat sejumlah informasi penting tentang kehidupan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada manusia dan masyarakat terdahulu dengan tujuan untuk dijadikan i’tibar bagi setiap umat.
Adapun tujuan yang mendasar dari kisah-kisah dalam al-Qur’an dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk memberikan argumentasi yang kuat kepada manusia bahwa al-Quran bukanlah karya manusia tapi merupakan firman Allah Swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw.
b. Untuk meluruskan informasi yang salah tentang peristiwa peristiwa yang sebenarnya terjadi di zaman dahulu yang dipahami dan diyakini secara keliru khususnya oleh orang orang Yahudi dan Nasrani.
c. Untuk memberikan bukti akan kerasulan nabi Muhammad Saw yang sudah dipersiapkan Allah Swt jauh sebelumnya seperti dinyatakan oleh Nabi Isa AS.
wa-idz qaala 'iisaa ibnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulu laahi ilaykum mushaddiqan limaa bayna yadayya mina ttawraati wamubasysyiran birasuulin ya'tii min ba'dii ismuhu ahmadu falammaa jaa-ahum bilbayyinaati qaaluu haadzaa sihrun mubiin
“Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Q.S. As-Saff [ 61]: 6)
d. Memberikan argumentasi yang benar dan rasional tentang konsep ketuhanan seperti dalam kisah nabi Ibrahim AS .
e. Menjelaskan bahwa secara keseluruhan ajaran yang dibawa oleh para rasul sebelum nabi Muhammad Saw. Adalah ajaran Islam dan menjelaskan bahwa ummat Islam itu merupakan umat yang satu.
f. Untuk memberikan motiovasi kepada para pembela dan penyebar risalah Allah Swt dengan menjelaskan bahwa Al-Haq itu selalu menang karena Allah Swt selalu melindungi para pembawa risalah-Nya;
g. Untuk memperingatkan kepada manusia akan adanya bahaya penyesatan oleh syeitan dan memperlihatkan akan adanya permusuhan yang abadi antara manusia dengan syaitan sejak Nabi Adam AS.
h. Memberikan informasi tentang hari akhirat dan berbagai peristiwa yang pasti akan terjadi terhadap diri manusia sesuai dengan amal perbuatannya masing masing dengan informasi ini diharapkan muncul rasa takut kepada Allah Swt dalam rangka mendidik rasa khusyu tunduk patuh dan jiwa ketuhanan lainnya.18
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang tujuan mendasar dari kisah-kisah dalam al-Qur’an. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Sumber : Susilawati , Nilai-Nilai Pendidikan Melalui Kisah Dalam Al-Qur’an, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup susilawatistaincurup@yahoo.com
Adapun tujuan yang mendasar dari kisah-kisah dalam al-Qur’an dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk memberikan argumentasi yang kuat kepada manusia bahwa al-Quran bukanlah karya manusia tapi merupakan firman Allah Swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw.
b. Untuk meluruskan informasi yang salah tentang peristiwa peristiwa yang sebenarnya terjadi di zaman dahulu yang dipahami dan diyakini secara keliru khususnya oleh orang orang Yahudi dan Nasrani.
c. Untuk memberikan bukti akan kerasulan nabi Muhammad Saw yang sudah dipersiapkan Allah Swt jauh sebelumnya seperti dinyatakan oleh Nabi Isa AS.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
wa-idz qaala 'iisaa ibnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulu laahi ilaykum mushaddiqan limaa bayna yadayya mina ttawraati wamubasysyiran birasuulin ya'tii min ba'dii ismuhu ahmadu falammaa jaa-ahum bilbayyinaati qaaluu haadzaa sihrun mubiin
“Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Q.S. As-Saff [ 61]: 6)
d. Memberikan argumentasi yang benar dan rasional tentang konsep ketuhanan seperti dalam kisah nabi Ibrahim AS .
e. Menjelaskan bahwa secara keseluruhan ajaran yang dibawa oleh para rasul sebelum nabi Muhammad Saw. Adalah ajaran Islam dan menjelaskan bahwa ummat Islam itu merupakan umat yang satu.
f. Untuk memberikan motiovasi kepada para pembela dan penyebar risalah Allah Swt dengan menjelaskan bahwa Al-Haq itu selalu menang karena Allah Swt selalu melindungi para pembawa risalah-Nya;
g. Untuk memperingatkan kepada manusia akan adanya bahaya penyesatan oleh syeitan dan memperlihatkan akan adanya permusuhan yang abadi antara manusia dengan syaitan sejak Nabi Adam AS.
h. Memberikan informasi tentang hari akhirat dan berbagai peristiwa yang pasti akan terjadi terhadap diri manusia sesuai dengan amal perbuatannya masing masing dengan informasi ini diharapkan muncul rasa takut kepada Allah Swt dalam rangka mendidik rasa khusyu tunduk patuh dan jiwa ketuhanan lainnya.18
Sumber : Susilawati , Nilai-Nilai Pendidikan Melalui Kisah Dalam Al-Qur’an, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup susilawatistaincurup@yahoo.com
Alamat link terkait :Tujuan Mendasar dari Kisah-Kisah dalam al-Qur’an
0 Response to "Tujuan Mendasar dari Kisah-Kisah dalam al-Qur’an"
Posting Komentar