Pengertian Namimah (Adu Domba), Dalil Larangan Berbuat Namimah dan Perilaku Menghindari Namimah
Pengertian Namimah.
Menurut bahasa Namimah artinya mengadu domba. Sedangkan menurut istilah namimah adalah suatu perbuatan menceritakan aib seseorang dengan maksud mengadu domba.
Perilaku ini biasa dimunculkan oleh perasaan iri hati dan dengki terhadap keberuntungan yang dimiliki orang lain. Pelaku namimah juga cenderung menghasut orang lain agar ikut menjatuhkan orang yang tidak dia sukai dengan memancing permusuhan diantara mereka.
Setelah timbul percekcokan di antara pihak yang di adu domba, pelaku namimah akan memanasi mereka dengan fitnah dan kebohongan hingga hancur salah satu satu atau bahkan seluruh pihak tersebut. Naudzubillah! Betapa jahatnya orangorang yang melakukan namimah.
Larangan Berbuat Namimah.
Namimah adalah salah satu pebuatan yang dilarang agama, oleh karena itu setiap mulim harus menjauhkan diri dari sikap ini. Cermati larangan Allah swt. mengenai namimah dalam QS. Al-Qalam ayat 10 dan 11 di bawah ini.
Artinya : “Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina. Suka mencela yang kian kemari menyebabkan fitnah.” (QS. Al-Qalam: 10-11)
Namimah juga berefek lebih besar, berupa tidak diterimanya kesaksian. Sebab menurut Al-Ghazali namimah adalah perbuatan fasiq Sebagaimana Allah Swt. dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 6 berikut:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)
Perbuatan namimah juga diancam dengan masuk neraka. Sabda Rasulullah dari Sahabat Hudzaifah ”tidak akan masuk surga orang yang suka berbuat namimah.” Banyak akibat yang muncul dari perbuatan namimah, diantaranya adalah konflik antar sesama. Karena itu wajib bagi seorang muslim menghindarinya.
Perilaku Menghindari Perbuatan Namimah.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dari perilaku namimah.
Menurut bahasa Namimah artinya mengadu domba. Sedangkan menurut istilah namimah adalah suatu perbuatan menceritakan aib seseorang dengan maksud mengadu domba.
Perilaku ini biasa dimunculkan oleh perasaan iri hati dan dengki terhadap keberuntungan yang dimiliki orang lain. Pelaku namimah juga cenderung menghasut orang lain agar ikut menjatuhkan orang yang tidak dia sukai dengan memancing permusuhan diantara mereka.
Setelah timbul percekcokan di antara pihak yang di adu domba, pelaku namimah akan memanasi mereka dengan fitnah dan kebohongan hingga hancur salah satu satu atau bahkan seluruh pihak tersebut. Naudzubillah! Betapa jahatnya orangorang yang melakukan namimah.
Larangan Berbuat Namimah.
Namimah adalah salah satu pebuatan yang dilarang agama, oleh karena itu setiap mulim harus menjauhkan diri dari sikap ini. Cermati larangan Allah swt. mengenai namimah dalam QS. Al-Qalam ayat 10 dan 11 di bawah ini.
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ . هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ
Artinya : “Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina. Suka mencela yang kian kemari menyebabkan fitnah.” (QS. Al-Qalam: 10-11)
Namimah juga berefek lebih besar, berupa tidak diterimanya kesaksian. Sebab menurut Al-Ghazali namimah adalah perbuatan fasiq Sebagaimana Allah Swt. dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 6 berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)
Perbuatan namimah juga diancam dengan masuk neraka. Sabda Rasulullah dari Sahabat Hudzaifah ”tidak akan masuk surga orang yang suka berbuat namimah.” Banyak akibat yang muncul dari perbuatan namimah, diantaranya adalah konflik antar sesama. Karena itu wajib bagi seorang muslim menghindarinya.
Perilaku Menghindari Perbuatan Namimah.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dari perilaku namimah.
1. Apabila Melihat atau Mendengar Sesuatu, seandainya sesuatu itu disampaikan kepada orang lain akan menimbulkan keburukan, sebaiknya didiamkan saja.
Sabda Rasulullah Saw
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Jauhi Orang yang Suka Berkata Bohong.
Sebab orang yang sering berbohong akan menimbulkan fitnah maupun namimah.
3. Tidak Mudah Mempercayai Sebuah Berita Tanpa Meneliti Kebenarannya Terlebih Dulu.
Apabila ada berita dan seseorang yang meragukan, agar diselidiki dulu kebenarannya.
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat :6)
4. Senantiasa Baik Sangka dan menghindari Sifat Buruk Sangka.
Dengan menanamkan sifat baik sangka dan menjauhi buruk sangka, Insya Allah namimah atau adu domba tidak akan terjadi.
Firman Allah Swt.
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S al-Hujurat: 12)
5. Membersihkan Diri Sendiri dari Sifat Dengki.
6. Mencegah dan Menasehati Orang yang Berbuat Namimah.
Sahabat bacaan madani yang diRahmati Allah Swt. orang yang suka mengadu domba akan mendapatkan siksa didalam kubur seperti yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.
Dari Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata bahwa Nabi Saw pernah melewati salah satu sudut kota Madinah atau Makkah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang diazab di kubur. Beliau pun bersabda,
Artinya :“Mereka berdua disiksa. Mereka menganggap bahwa itu bukan perkara besar, namun sesungguhnya itu perkara besar. Orang yang pertama disiksa karena tidak menutupi diri ketika kencing. Adapun orang yang kedua disiksa karena suka mengadu domba (namimah).” (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Berusaha Mendekatkan Diri kepada Allah Swt. Dengan Sebaik-baiknya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian namimah (adu domba), dalil larangan berbuat namimah dan perilaku menghindari namimah. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Sabda Rasulullah Saw
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Jauhi Orang yang Suka Berkata Bohong.
Sebab orang yang sering berbohong akan menimbulkan fitnah maupun namimah.
3. Tidak Mudah Mempercayai Sebuah Berita Tanpa Meneliti Kebenarannya Terlebih Dulu.
Apabila ada berita dan seseorang yang meragukan, agar diselidiki dulu kebenarannya.
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat :6)
4. Senantiasa Baik Sangka dan menghindari Sifat Buruk Sangka.
Dengan menanamkan sifat baik sangka dan menjauhi buruk sangka, Insya Allah namimah atau adu domba tidak akan terjadi.
Firman Allah Swt.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S al-Hujurat: 12)
5. Membersihkan Diri Sendiri dari Sifat Dengki.
Sifat dengki berkakibat buruk bagi kehidupan pribadi seseorang dan sekaligus dapat merusak tatanan hidup yang rukun dan harmonis di masyarakat. Di samping itu perbuatan hasan akan menghapus kebaikan dan pahala yang kita miliki. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ ) رَواَهُ أَبُو دَاوُدَ
Artinya : Dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Jauhilah sifat hasad karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR. Abu Dawud)
Sahabat bacaan madani yang diRahmati Allah Swt. orang yang suka mengadu domba akan mendapatkan siksa didalam kubur seperti yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.
Dari Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata bahwa Nabi Saw pernah melewati salah satu sudut kota Madinah atau Makkah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang diazab di kubur. Beliau pun bersabda,
يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، بَلَى، كَانَ أَحَدُهُمَا لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ
Artinya :“Mereka berdua disiksa. Mereka menganggap bahwa itu bukan perkara besar, namun sesungguhnya itu perkara besar. Orang yang pertama disiksa karena tidak menutupi diri ketika kencing. Adapun orang yang kedua disiksa karena suka mengadu domba (namimah).” (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Berusaha Mendekatkan Diri kepada Allah Swt. Dengan Sebaik-baiknya.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian namimah (adu domba), dalil larangan berbuat namimah dan perilaku menghindari namimah. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Alamat link terkait :Pengertian Namimah (Adu Domba), Dalil Larangan Berbuat Namimah dan Perilaku Menghindari Namimah
0 Response to "Pengertian Namimah (Adu Domba), Dalil Larangan Berbuat Namimah dan Perilaku Menghindari Namimah"
Posting Komentar