4 Nilai Positif Bertamu dan Orang yang Kedatangan Tamu dalam Islam
Bertamu merupakan tradisi masyarakat yang selalu dilestarikan. Dengan bertamu seorang bisa menjalin persaudaraan bahkan dapat menjalin kerjasama untuk meringankan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Bertamu dalam Bahasa Arab disebut dengan kata “Ataa liziyaroti,atau Istadloofa-Yastadliifu”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertamu diartikan; “datang berkunjung ke rumah seorang teman ataupun kerabat untuk suatu tujuan ataupun maksud (melawat dan sebagainya)”.
Secara istilah bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah sahabat, kerabat ataupun orang lain, dengan tujuan untuk menjalin persaudaraan ataupun untuk suatu keperluan lain, dalam rangka menciptakan kebersamaan dan kemaslahatan bersama.
Agama Islam telah mengajarkan bagaimana sikap seorang muslim yang sedang bertamu ke rumah sahabat, kerabat ataupun orang lain. Apabila prinsip-prinsip bertamu ditegakkan secara baik, maka akan melahirkan manfaat yang besar bagi orang yang bertamu ataupun orang yang kedatangan tamu. Di antara manfaat tersebut yaitu;
Pertama, bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain dan menjauhklan sikap paksaan, tekanan, intimidasi dan lain-lain. Islam tidak mengenal tindakan kekerasan. Bukan saja dalam usaha menyakinkan orang lain terhadap tujuan dan maksud baik kedatangan, tapi juga dalam tindak laku dan pergaulan dengan sesama manusia harus dihindarkan cara-cara paksaan dan kekerasan.
Kedua, Islam memandang setiap orang mempunyai persamaan dan kesesuaian dalam berbagai aspek dan kepentingan. Karena itu dengan bertamu ataupun bertandang, seorang akan mempertemukan persamaaan ataupun kesesuaian, sehingga akan terjalin persahabatan dan kerjasama dalam menjalani kehidupan.
Ketiga, bertamu sebagai pendekatan (approach) terhadap semua orang yang berada dalam wilayah konflik tertentu. Karena dengan bertamu orang akan semakin terbuka dan bertegur sapa untuk mencari titik temu terhadap berbagai masalah yang dihadapi. Dengan bertamu seorang akan melakukan diskusi yang baik, sikap yang sportif dan elegan terhadap sesamanya.
Keempat, bertamu sebagai media berdakwah, meningkatkan kualitas diri setiap muslim. Orang yang bertamu dalam menyampaikan kabar dan kebenaran yang diyakini secara terbuka, demikian pula tuan rumah dapat memahami kabar dan berita kebenaran yang disampaikan seorang tamu. Karena itu bertamu dianggap sebagai sarana yang efektif untuk berdakwah dan menciptakan kehidupan masyarakat yang bermartabat.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 4 Nilai Positif Bertamu dalam Islam. Sesungguhnya bertamu sebagai kegiatan yang cukup baik. Dengan bertamu seorang dapat menemukan berbagai manfaat, baik berupa wawasan, pengalaman berharga ataupun dapat menikmati segala bentuk penyambutan tuan rumah. Bertamu sebagai kebiasaan yang harus dilestarikan untuk menciptakan persaudaraan dan kerukunan hidup umat manusia. Sumber Akhlak Tasawuf Kementerian Agama Republik Indonesia 2016.
Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Bertamu dalam Bahasa Arab disebut dengan kata “Ataa liziyaroti,atau Istadloofa-Yastadliifu”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertamu diartikan; “datang berkunjung ke rumah seorang teman ataupun kerabat untuk suatu tujuan ataupun maksud (melawat dan sebagainya)”.
Secara istilah bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah sahabat, kerabat ataupun orang lain, dengan tujuan untuk menjalin persaudaraan ataupun untuk suatu keperluan lain, dalam rangka menciptakan kebersamaan dan kemaslahatan bersama.
Agama Islam telah mengajarkan bagaimana sikap seorang muslim yang sedang bertamu ke rumah sahabat, kerabat ataupun orang lain. Apabila prinsip-prinsip bertamu ditegakkan secara baik, maka akan melahirkan manfaat yang besar bagi orang yang bertamu ataupun orang yang kedatangan tamu. Di antara manfaat tersebut yaitu;
Pertama, bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain dan menjauhklan sikap paksaan, tekanan, intimidasi dan lain-lain. Islam tidak mengenal tindakan kekerasan. Bukan saja dalam usaha menyakinkan orang lain terhadap tujuan dan maksud baik kedatangan, tapi juga dalam tindak laku dan pergaulan dengan sesama manusia harus dihindarkan cara-cara paksaan dan kekerasan.
Kedua, Islam memandang setiap orang mempunyai persamaan dan kesesuaian dalam berbagai aspek dan kepentingan. Karena itu dengan bertamu ataupun bertandang, seorang akan mempertemukan persamaaan ataupun kesesuaian, sehingga akan terjalin persahabatan dan kerjasama dalam menjalani kehidupan.
Ketiga, bertamu sebagai pendekatan (approach) terhadap semua orang yang berada dalam wilayah konflik tertentu. Karena dengan bertamu orang akan semakin terbuka dan bertegur sapa untuk mencari titik temu terhadap berbagai masalah yang dihadapi. Dengan bertamu seorang akan melakukan diskusi yang baik, sikap yang sportif dan elegan terhadap sesamanya.
Keempat, bertamu sebagai media berdakwah, meningkatkan kualitas diri setiap muslim. Orang yang bertamu dalam menyampaikan kabar dan kebenaran yang diyakini secara terbuka, demikian pula tuan rumah dapat memahami kabar dan berita kebenaran yang disampaikan seorang tamu. Karena itu bertamu dianggap sebagai sarana yang efektif untuk berdakwah dan menciptakan kehidupan masyarakat yang bermartabat.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 4 Nilai Positif Bertamu dalam Islam. Sesungguhnya bertamu sebagai kegiatan yang cukup baik. Dengan bertamu seorang dapat menemukan berbagai manfaat, baik berupa wawasan, pengalaman berharga ataupun dapat menikmati segala bentuk penyambutan tuan rumah. Bertamu sebagai kebiasaan yang harus dilestarikan untuk menciptakan persaudaraan dan kerukunan hidup umat manusia. Sumber Akhlak Tasawuf Kementerian Agama Republik Indonesia 2016.
Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Alamat link terkait :4 Nilai Positif Bertamu dan Orang yang Kedatangan Tamu dalam Islam
0 Response to "4 Nilai Positif Bertamu dan Orang yang Kedatangan Tamu dalam Islam"
Posting Komentar