8 Kunci Keberhasilan Usaha Dagang Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad Saw adalah seorang pebisnis sukses dan jaya. Beliau menjalani hidup sebagai pebisnis atau pedagang sukses selama 28 Tahun, mulai dari usia 12 tahun hingga 40 tahun. Dan selebihnya adalah masa keRasulan sebagai suri tauladan kita semua sebagai umat Muslim.
Saat Nabi Muhammad Saw. memasuki usia 6 tahun, ibunya wafat. Ia pun diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Kakeknya adalah seorang pemuka Quraisy yang sangat disegani. Nabi Muhammad Saw. mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang sangat besar dari sang kakek. Sayang, hanya dua tahun Nabi diasuh kakeknya. Abdul Muthalib meninggal saat Nabi Muhammad Saw. berusia 8 tahun. Selanjutnya, Nabi Muhammad Saw. diasuh oleh pamannya, Abu Thalib sampai menginjak remaja.
Sejak diasuh oleh pamannya, Nabi Muhammad Saw. berkembang sebagai seorang anak yang mulai menginjak masa remaja. Di situlah Nabi Muhammad Saw. diperkenalkan oleh pamannya bagaimana cara menjalani hidup.
Nabi Muhammad Saw. mulai mencari pekerjaan sebagai buruh di usianya yang baru sepuluh tahun agar dapat menghidupi dirinya sendiri. Mulailah ia menjadi penggembala ternak milik orang lain di daerah gurun Mekah yang sangat panas Ia makan dari tumbuhan liar yang terdapat di gurun.
Di gurun pasir itulah ia menghayati arti kehidupan. Kesulitan hidup, kesendirian, dan rasa tanggung jawab menjadikannya lebih matang dari pada usianya.
Sang paman melihat kecerdasan dan kematangan keponakannya, maka pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad Saw. diperkenalkan kepada ilmu perniagaan. Nabi Muhammad Saw. yang masih remaja pun turut serta dalam pengelolaan ekonomi pamannya. Ia sudah ikut membawa barang dagangan yang diambil dari majikannya, Siti Khadijah. Hampir 3 tahun Nabi Muhammad Saw. mengikuti pamannya untuk menjajakan barang dagangannya.
Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad Saw. mulai berdagang sendiri tanpa bantuan pamannya. Ia mengambil sendiri barang dagangannya dan memasarkannyam ke Syiria. Ketika berdagang, Nabi Muhammad Saw. sangat jujur, tidak pernah membohongi para pembelinya. Nabi tidak pernah mengambil keuntungan yang terlalu besar, selalu berkata sopan, ramah, dan penuh kasih sayang.
Setelah habis dagangan Baginda Rasulullah Saw di Syiria, Baginda Saw pulang kembali ke Mekah dengan membawa hasil yang menguntungkan. Namun keuntungan yang diperoleh oleh Baginda Saw sendiri adalah lebih menguntungkan dibanding dengan saudagar-saudagar yang mengikuti rombongan baginda itu.
Keberhasilan usaha dagang Nabi Muhammad Saw. itu disebabkan oleh pribadi mulia berikut ini.
1. Berpendirian teguh.
2. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
3. Memiliki kejujuran yang luar biasa.
4. Menjunjung tinggi amanah atau kepercayaan yang diberikan orang lain.
5. Mampu menghadapi segala cobaan dan rintangan dalam perjalanan.
6. Menyamakan pelayanan terhadap para pembeli.
7. Memiliki sifat percaya diri.
8. Menampilkan keramahan dan kesopanan, serta kasih sayang kepada siapa saja.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 8 penyebab keberhasilan usaha dagang Nabi Muhammad Saw. Terbukti dengan kejujuran, perilaku santun, kesopanan berbicara, kerja keras, dan kecerdasan Nabi Muhammad Saw. merebut hati setiap orang, termasuk Siti Khadijah. Pertama-tama ia meminta Nabi Muhammad Saw. untuk memasarkan barang dagangannya ke Syria. Hasilnya luar biasa. Itulah yang membuat Siti Khadijah tertarik dan akhirnya menikah dengan Nabi Muhammad Saw.
Dan yang paling perlu digaris bawahi, Rasulullah Saw mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke banyak umat. Sehingga kesuksesannya mampu membawa banyak dampak positif, yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya.
Sejak diasuh oleh pamannya, Nabi Muhammad Saw. berkembang sebagai seorang anak yang mulai menginjak masa remaja. Di situlah Nabi Muhammad Saw. diperkenalkan oleh pamannya bagaimana cara menjalani hidup.
Nabi Muhammad Saw. mulai mencari pekerjaan sebagai buruh di usianya yang baru sepuluh tahun agar dapat menghidupi dirinya sendiri. Mulailah ia menjadi penggembala ternak milik orang lain di daerah gurun Mekah yang sangat panas Ia makan dari tumbuhan liar yang terdapat di gurun.
Di gurun pasir itulah ia menghayati arti kehidupan. Kesulitan hidup, kesendirian, dan rasa tanggung jawab menjadikannya lebih matang dari pada usianya.
Sang paman melihat kecerdasan dan kematangan keponakannya, maka pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad Saw. diperkenalkan kepada ilmu perniagaan. Nabi Muhammad Saw. yang masih remaja pun turut serta dalam pengelolaan ekonomi pamannya. Ia sudah ikut membawa barang dagangan yang diambil dari majikannya, Siti Khadijah. Hampir 3 tahun Nabi Muhammad Saw. mengikuti pamannya untuk menjajakan barang dagangannya.
Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad Saw. mulai berdagang sendiri tanpa bantuan pamannya. Ia mengambil sendiri barang dagangannya dan memasarkannyam ke Syiria. Ketika berdagang, Nabi Muhammad Saw. sangat jujur, tidak pernah membohongi para pembelinya. Nabi tidak pernah mengambil keuntungan yang terlalu besar, selalu berkata sopan, ramah, dan penuh kasih sayang.
Setelah habis dagangan Baginda Rasulullah Saw di Syiria, Baginda Saw pulang kembali ke Mekah dengan membawa hasil yang menguntungkan. Namun keuntungan yang diperoleh oleh Baginda Saw sendiri adalah lebih menguntungkan dibanding dengan saudagar-saudagar yang mengikuti rombongan baginda itu.
1. Berpendirian teguh.
2. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
3. Memiliki kejujuran yang luar biasa.
4. Menjunjung tinggi amanah atau kepercayaan yang diberikan orang lain.
5. Mampu menghadapi segala cobaan dan rintangan dalam perjalanan.
6. Menyamakan pelayanan terhadap para pembeli.
7. Memiliki sifat percaya diri.
8. Menampilkan keramahan dan kesopanan, serta kasih sayang kepada siapa saja.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 8 penyebab keberhasilan usaha dagang Nabi Muhammad Saw. Terbukti dengan kejujuran, perilaku santun, kesopanan berbicara, kerja keras, dan kecerdasan Nabi Muhammad Saw. merebut hati setiap orang, termasuk Siti Khadijah. Pertama-tama ia meminta Nabi Muhammad Saw. untuk memasarkan barang dagangannya ke Syria. Hasilnya luar biasa. Itulah yang membuat Siti Khadijah tertarik dan akhirnya menikah dengan Nabi Muhammad Saw.
Dan yang paling perlu digaris bawahi, Rasulullah Saw mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke banyak umat. Sehingga kesuksesannya mampu membawa banyak dampak positif, yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya.
Alamat link terkait :8 Kunci Keberhasilan Usaha Dagang Nabi Muhammad Saw
0 Response to "8 Kunci Keberhasilan Usaha Dagang Nabi Muhammad Saw"
Posting Komentar