Mengharukan! Remaja 19 Tahun Ini "Kerja Banting Tulang" Sepulang Sekolah Tiap Hari Demi Menyelamatkan Adiknya yang Terkena "Penyakit Mematikan" Ini!

Judul : Mengharukan! Remaja 19 Tahun Ini "Kerja Banting Tulang" Sepulang Sekolah Tiap Hari Demi Menyelamatkan Adiknya yang Terkena "Penyakit Mematikan" Ini!

Baca Juga:


Mengharukan! Remaja 19 Tahun Ini "Kerja Banting Tulang" Sepulang Sekolah Tiap Hari Demi Menyelamatkan Adiknya yang Terkena "Penyakit Mematikan" Ini!

Ma Xiaohan adalah seorang remaja berusia 19 tahun yang berasal dari He Nan ini mungkin terlihat biasa-biasa saja. Tapi siapa sangka kalau dia ini setiap hari harus bekerja keras banting tulang sehabis pulang sekolah?



Hari itu juga setelah mengikuti ujian masuk universitas, bukannya pulang beristirahat di rumah, tapi dia langsung pergi ke tempat pembangunan dekat rumahnya untuk bekerja. Uang hasil kerja kerasnya itu bukan dia pakai untuk membeli mainan ataupun gadget loh, tapi dia pakai untuk membantu biaya pengobatan adiknya yang terkena penyakit leukimia! Dia bekerja sedemikian keras supaya adiknya yang masih berusia 3 tahun tersebut bisa tetap hidup!

Adik Xiaohan ini sendiri bisa menjalani 2 perawatan agar bisa sembuh yaitu operasi transplantasi sumsum tulang belakang dan juga perawatan terapi. Operasi transplantasi tersebut pastinya merupakan cara yang terbaik dan tercepat, tapi sayangnya biaya yang harus ditanggung juga sangat mahal. Keluarga Xiaohan pun akhirnya memilih untuk menjalani perawatan terapi yang biayanya juga gak sedikit, 120 jutaan rupiah. Mereka pun sudah berusaha meminjam duit kesana-sini, tetapi tetap gak membuahkan hasil. Akhirnya Xiaohan pun memutuskan untuk bekerja demi membiayai adiknya yang sakit.

Xiaohan tahu kondisi keluarganya sangat sulit, sehingga dia pun memutuskan setiap kali pulang sekolah dia akan pergi bekerja di tempat pembangunan dekat rumahnya. Karena tempat dia bekerja masih berada di desa, perlengkapan pembangunan yang diperlukan pun merupakan perlengkapan yang sederhana banget. Bahkan untuk memindahkan batu, semen, serta pasir, semuanya membutuhkan tenaga orang karena tidak ada traktor ataupun truk yang tersedia disana. Pekerjaan seperti ini pun mau dikerjakan Xiaohao, walaupun hanya menghasilkan sekitar 50 ribu rupiah per hari demi membantu keluarganya.

Orangtua Xiaohan sendiri bekerja diluar kota dan ketika Xiaohan bekerja, nenek Xiaohan-lah yang akhirnya membantu menjaga adik Xiaohan. Adik Xiaohan sendiri gak nakal dan gak akan membuat keonaran ketika neneknya pergi memasak untuknya.

Nilai ujian Xiaohan pun akhirnya sudah keluar dan hasilnya 456! Xiaohan pun sangat berharap dia bisa masuk ke jurusan kedokteran supaya ketika dia menjadi dokter nanti, dia bisa mengobati adiknya sendiri! Aduh, Mimin jadi ikutan nangis!


Setelah kisah keluarga Xiaohan ini dipost oleh salah satu media di He Nan dan dalam waktu 24 jam, banyak netizen yang terharu dan langsung memberikan dana bantuan untuk keluarga mereka. Sampai sekarang, dana yang terkumpul sudah hampir 300 juta rupiah dan biaya ini sudah cukup untuk adik Xiaohan menjalani operasi transplantasi sumsum tulang belakang! Xiaohan yang menerima kabar bahagia tersebut pun langsung menangis terharu di tempat dia bekerja saat itu juga! Akhirnya adiknya Xiaohan bisa diselamatkan!!


Semoga adiknya Xiaohan bisa cepat pulih dan sembuh ya! Yuk sama-sama kita doakan yang terbaik untuk adiknya Xiaohan dan keluarga mereka semua ya! Jangan lupa share ke teman-temanmu juga ya!


Sumber: Nextshark
sumber:resepdapoerboenda.blogspot.com

Judul artikel terkait :Mengharukan! Remaja 19 Tahun Ini "Kerja Banting Tulang" Sepulang Sekolah Tiap Hari Demi Menyelamatkan Adiknya yang Terkena "Penyakit Mematikan" Ini!
Alamat link terkait :Mengharukan! Remaja 19 Tahun Ini "Kerja Banting Tulang" Sepulang Sekolah Tiap Hari Demi Menyelamatkan Adiknya yang Terkena "Penyakit Mematikan" Ini!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengharukan! Remaja 19 Tahun Ini "Kerja Banting Tulang" Sepulang Sekolah Tiap Hari Demi Menyelamatkan Adiknya yang Terkena "Penyakit Mematikan" Ini!"

Posting Komentar