Para Suami Wajib Baca! Manjakanlah Istrimu Sebagaimana Dia Memanjakan Anakmu...
Pernahkah kita menyadari - bahwa istrilah yang bangun lebih pagi, karena harus menyiapkan sarapan untuk keluarga. Sehingga pada saat suami bangun pagi, makanan sudah tersedia. Bahkan istri cukup repot mengurus anak-anak yang harus berangkat ke sekolah. Setelah suami berangkat kerja, anak-anak sudah berangkat kesekolah, istri harus mencuci pakaian, belanja, dan memasak untuk makan siang.
id="iklan2180788386241296991">nyatakan kebutuhan Anda dengan kehormatan.”
Perlu diingat, seorang wanita yang mau dilamar menjadi seorang istri dari seorang laki-laki dan bersedia meninggalkan rumah orang tuanya, karena menginginkan suami dapat melindunginya, menghormatinya, yang mencumbuinya, suami memberi waktu untuknya,
Suami harus mencontoh kehidupan Rasulullah SAW sebagai pemimpin pertempuran dimana-mana, tetapi ketika bersama istri-istrinya senantiasa memberikan kasih sayang dan kedamaian, tidak membebani istri, berusaha meringankan tugas-tugas istri, dan selalu menghindari kata-kata kasar dan menyakitkan. Sabda Rasulullah Saw : ”Orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya, dan aku adalah yang paling baik kepada istriku”.
Suatu hal yang harus diketahui suami, bahwa hadiah termahal yang diberikan suami kepada istrinya dan anak-anaknya adalah berdialog, berkomunikasi, menyediakan kesempatan dan waktu untuk dapat bercanda. Apabila kita lihat kehidupan rumah tangga Rasulullah SAW bersama para istrinya, maka kehidupannya merupakan contoh bagaimana canda tawa, cumbu rayu, kemesraan, sanjungan, keakraban selalu menghiasi dengan pujian-pujian.
Jika suami telah menutup mata dengan hal-hal yang baik seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW itu, berarti hatinya sudah terhimpit batu keras, sehingga perilaku seperti batu. Sementara kita hidup dengan ruh, bukan jasad saja, bagaikan batu. Kita bukan seperti batu yang tidak punya ruh.
Kita memiliki kehangatan yang selalu diiringi senyuman, sapaan manis yang dapat menghilangkan beban kelelahan fisik sitri yang telah bekerja keras dari pagi buta hingga larut malam, sehingga hatinya menjdai berbunga dengan pujian. Mengapa tidak bercermin pada rumah tangga Rasulullah SAW, yang pantas dijadikan teladan? Firman Allah SWT :
“Sesunggunya telah ada pada Rasulullah (Muhammad SAW) teladan yang baik bagi siapa yang mengharap (anugrah) Allah dan (ganjaran di) Hari Kemudian, serta banyak menyebut nama Allah” (Q.S AL-Ahzab :21)
Pujian memang sangat disenangi wanita dan dapat membesarkan hatinya sesuai dengan fitrahnya menyenangi hiasan dan pujian. Bagi seorang istri, pujian adalah dasar yang kuat menjadi pondasi hubungan rasa cinta, kasih sayang, produktivitas dan pembinaan. Pujian akan menciptakan suasana yang kondusif untuk menguatkan hubungan-hubungan itu agar menghasilkan sesuatu yang diharapkan, yaitu kebaikan rumah tangga.
Pujian bagi istri adalah hal yang paling berharga lebih dari perhiasan yang mahal dan baju baru yang indah, karena perasaan dicintai akan muncul dari pujian itu, dan merupakan semangat bagi jiwa, tak ubahnya makanan vitamin bagi tubuh yang lelah. Berterima kasihlah kepada istri yang dengan tangannya, kesungguhannya, ketulusannnya telah menyediakan waktunya untuk menyiapkan segala kebutuhan rumah tangga.
Ucapkanlah selamat dan terima kasih atas pelayanan dan kebersamaannya dengan kita, kesanggupannya menjaga rumah dan anak-anak dengan baik. Katakan semua itu dengan jujur dan penuh mesra, itu sudah membuatnya bahagia dan menanamkan kasih sayang di hati istri kita. Bila hati istri senang, ia akan lebih hangat melayani suami dan hidup menjadi tentram dan tenang. Rasulullah AW bersabda : ”Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik ahlaknya, dan manusia terbaik diantara kalian adalah yang tebaik kepada istri-istrinya”.
Kebersamaan suami istri dalam rumah tangga adalah diwarnai saling menghormati. Terutama suami memberi penghormatan yang tinggi terhadap kerja keras istri shalelah, yang dirangkum dalam kecintaan yang suci dan setia kepada pasangannya, yang telah menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Kehidupan suami istri yang baik saling pengertian, dan mau berterima kasih, sehingga akan menjadikan rumah tangga kompak dan istimewa. Masing-masing suami istri menjalankan kewajiban, tugas dan haknya, menuju kea rah membangun rumah tangga bahagia. Dan bagi suami tidak akan mendatangkan bahaya jika berterima kasih kepada istrinya yang telah bangun lebih pagi, dan tidur larut malam saat semua keluarga sudah terlelap, lalu sehari-hari waktunya penuh mengabdi kepada kepentingan rumah tangga.
Disadari atau tidak, pekerjaan para istri lebih banyak daripada suami. Dari pagi sampai malam hari, pekerjaan mereka seolah tidak ada hentinya. Mulai dari mengurus anak-anak, melayani keperluan dan kebutuhan suami, hingga mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Itulah sebabnya, seorang suami harus menghargai jerih payah istrinya.
Diantaranya :
1. Memberikan pujian atas semua pekerjaanya dan tidak melecehkan kelemahannya.
2. Memberi dukungan moral dan bantuan tenaga untuk meringankan beban tugas dan perannya.
3. Jika memungkinkan, penuhi segala keperluan yang dapat memudahkan tugas-tugasnya itu.
4. Memberikan hadiah tertentu yang dapat menyenangkan hatninya. Tentu bukan mahalnya yang jadi prioritas, tetapi bentuk kesungguhan perhatian yang lebih utama.
silahkan bagikan bila ini menurutmu bisa menggubah pribadi para suami menjadi lebih baik...
sumber:pelangi-mus-lim.blogspot.com
Perlu diingat, seorang wanita yang mau dilamar menjadi seorang istri dari seorang laki-laki dan bersedia meninggalkan rumah orang tuanya, karena menginginkan suami dapat melindunginya, menghormatinya, yang mencumbuinya, suami memberi waktu untuknya,
Suatu hal yang harus diketahui suami, bahwa hadiah termahal yang diberikan suami kepada istrinya dan anak-anaknya adalah berdialog, berkomunikasi, menyediakan kesempatan dan waktu untuk dapat bercanda. Apabila kita lihat kehidupan rumah tangga Rasulullah SAW bersama para istrinya, maka kehidupannya merupakan contoh bagaimana canda tawa, cumbu rayu, kemesraan, sanjungan, keakraban selalu menghiasi dengan pujian-pujian.
Jika suami telah menutup mata dengan hal-hal yang baik seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW itu, berarti hatinya sudah terhimpit batu keras, sehingga perilaku seperti batu. Sementara kita hidup dengan ruh, bukan jasad saja, bagaikan batu. Kita bukan seperti batu yang tidak punya ruh.
Kita memiliki kehangatan yang selalu diiringi senyuman, sapaan manis yang dapat menghilangkan beban kelelahan fisik sitri yang telah bekerja keras dari pagi buta hingga larut malam, sehingga hatinya menjdai berbunga dengan pujian. Mengapa tidak bercermin pada rumah tangga Rasulullah SAW, yang pantas dijadikan teladan? Firman Allah SWT :
“Sesunggunya telah ada pada Rasulullah (Muhammad SAW) teladan yang baik bagi siapa yang mengharap (anugrah) Allah dan (ganjaran di) Hari Kemudian, serta banyak menyebut nama Allah” (Q.S AL-Ahzab :21)
Pujian memang sangat disenangi wanita dan dapat membesarkan hatinya sesuai dengan fitrahnya menyenangi hiasan dan pujian. Bagi seorang istri, pujian adalah dasar yang kuat menjadi pondasi hubungan rasa cinta, kasih sayang, produktivitas dan pembinaan. Pujian akan menciptakan suasana yang kondusif untuk menguatkan hubungan-hubungan itu agar menghasilkan sesuatu yang diharapkan, yaitu kebaikan rumah tangga.
Pujian bagi istri adalah hal yang paling berharga lebih dari perhiasan yang mahal dan baju baru yang indah, karena perasaan dicintai akan muncul dari pujian itu, dan merupakan semangat bagi jiwa, tak ubahnya makanan vitamin bagi tubuh yang lelah. Berterima kasihlah kepada istri yang dengan tangannya, kesungguhannya, ketulusannnya telah menyediakan waktunya untuk menyiapkan segala kebutuhan rumah tangga.
Ucapkanlah selamat dan terima kasih atas pelayanan dan kebersamaannya dengan kita, kesanggupannya menjaga rumah dan anak-anak dengan baik. Katakan semua itu dengan jujur dan penuh mesra, itu sudah membuatnya bahagia dan menanamkan kasih sayang di hati istri kita. Bila hati istri senang, ia akan lebih hangat melayani suami dan hidup menjadi tentram dan tenang. Rasulullah AW bersabda : ”Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik ahlaknya, dan manusia terbaik diantara kalian adalah yang tebaik kepada istri-istrinya”.
Kebersamaan suami istri dalam rumah tangga adalah diwarnai saling menghormati. Terutama suami memberi penghormatan yang tinggi terhadap kerja keras istri shalelah, yang dirangkum dalam kecintaan yang suci dan setia kepada pasangannya, yang telah menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik.
Kehidupan suami istri yang baik saling pengertian, dan mau berterima kasih, sehingga akan menjadikan rumah tangga kompak dan istimewa. Masing-masing suami istri menjalankan kewajiban, tugas dan haknya, menuju kea rah membangun rumah tangga bahagia. Dan bagi suami tidak akan mendatangkan bahaya jika berterima kasih kepada istrinya yang telah bangun lebih pagi, dan tidur larut malam saat semua keluarga sudah terlelap, lalu sehari-hari waktunya penuh mengabdi kepada kepentingan rumah tangga.
Disadari atau tidak, pekerjaan para istri lebih banyak daripada suami. Dari pagi sampai malam hari, pekerjaan mereka seolah tidak ada hentinya. Mulai dari mengurus anak-anak, melayani keperluan dan kebutuhan suami, hingga mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Itulah sebabnya, seorang suami harus menghargai jerih payah istrinya.
Diantaranya :
1. Memberikan pujian atas semua pekerjaanya dan tidak melecehkan kelemahannya.
2. Memberi dukungan moral dan bantuan tenaga untuk meringankan beban tugas dan perannya.
3. Jika memungkinkan, penuhi segala keperluan yang dapat memudahkan tugas-tugasnya itu.
4. Memberikan hadiah tertentu yang dapat menyenangkan hatninya. Tentu bukan mahalnya yang jadi prioritas, tetapi bentuk kesungguhan perhatian yang lebih utama.
silahkan bagikan bila ini menurutmu bisa menggubah pribadi para suami menjadi lebih baik...
sumber:pelangi-mus-lim.blogspot.com
Alamat link terkait :Para Suami Wajib Baca! Manjakanlah Istrimu Sebagaimana Dia Memanjakan Anakmu...
0 Response to "Para Suami Wajib Baca! Manjakanlah Istrimu Sebagaimana Dia Memanjakan Anakmu..."
Posting Komentar